Sayangnya, pagi gue disambut dengan nyanyian karaoke entah dari mana yang volume-nya amit-amit jabang bayi. Ah, rencana gue untuk bangun siang hancur karena ini. Belom lagi ada suara 'TANG' 'TANG' berulang-ulang yang juga keras banget.
Gue pengennya ngebuka jendela kamar gue untuk melihat pemandangan manis pagi hari dan sinar hangat matahari pagi yang menyilaukan, tapi gue tau kalau 'pemandangan' yang akan gue lihat hanyalah kolor, kaos, dan jemuran lain yang dengan biadabnya digantung di depan jendela kamar gue karena ada pipa nganggur yang bisa dijadiin jemuran disitu.
Aih, persetan.
Akhirnya, setelah selonjoran berjam-jam baca fanfic lewat hape, gue pun berniat mandi. Setelah ngumpulin baju yang mau dipake, yaitu kaos putih bertulisan 'JAKARTA' gede-gede (oleh-oleh dari sahabat gue), dan celana training pink muda (dibeliin nyokap gue), gue ngebuka pintu, ngintip, di luar rame apa enggak. Karena ga ada orang, gue mengambil baju dan keluar menuju di kamar mandi.
Dan setelah gue mandi, sekalian keamas juga, gue berjalan ke gantungan handuk untuk mengambil handuk gue yang senantiasa menunggu di sana. Tunggu, gue baru sadar kalo ada yang janggal.
Handuk gue gak bergantung di sana.
Hal pertama yang muncul di kepala gue: ANJROT!
Hal kedua yang muncul di kepala gue: MAMPUS GUE!
Hal ketiga yang muncul di kepala gue: KENAPA NYOKAP GAK KASITAU KALO HANDUK GUE DICUCI!?
Gue panik dan mencoba memikirkan cara apa saja yang bisa gue lakukan dalam situasi ini. Inilah beberapa hal yang terpikirkan.
1. Membuka pintu dan cabut langsung ke kamar
2. Buka pintu dikit terus manggil nyokap minta ambilin handuk
3. Berdiri lama-lama sampe kering
4. Jedotin pala ke tembok dan berharap untuk gegar otak, dikeluarkan dari kamar mandi tanpa sadar dan berakhir di rumah sakit umum kota gue
Dan opsi yang terpilih adalah opsi nomor tiga.
Setelah berdiri dalam kamar mandi, kebas-kebas rambut (dan tentu saja- kedinginan), gue yang merasa udah cukup kering memakai baju dan langsung cabut ke kamar, desperate pingin ngeringin rambut yang basahnya minta ampun. Ah, akhirnya. Rambut kering juga.
Kejadian aneh hari ini berlanjut dengan acara memotong rambut Mas Kus (supir bokap gue) oleh Sugi (ajudan bokap gue) yang berlangsung dengan menggunakan gunting gaul gue dan silet bermerek gillete. Dan tentu saja, hasilnya abal, ironically.
Sebenarnya, gue masih belom tau pasti arti dari kata 'abal', tapi...
Eniwei, gue baru ganti template. Yep, ini adalah salah satu dari banyaknya template yang gue temukan dimana-mana, dan tentu saja dengan sedikit modifikasi supaya lebih 'pas'.
Cuma gue agak bermasalah dengan gambar bunga-nya. Kenapa gak bunga matahari aja, gituh? Oke, gak nyambung. Bunga matahari emang bunga paporit gue, entah kenapa. Mungkin gara" Ivan, kali? Bukan, bukan Ivan Gunawan designer yang agak banci itu, tapi Ivan Braginski. Gak kenal? Hanya yang kenal hetalia yang tau. Ya tha rek?
Hmm, gue merasa kalau gue bakal gonta-ganti template lumayan sering. Karena eh karena, gue punya banyak sekali template nganggur yang belom gue pake di suatu folder di laptop gue.
Tapi bagaimana? Bagus, nggak?

Yang ditengah: Sahabat gue, Ghina alias Kanae
Yang nongol di ujung foto: Gue, Avita alias Kaoru
Foto yang nista, bukankah begitu?