Tau nggak, detik ini gue lagi ada di belanda, lho.
Bangunannya cantik", dan bagian pedesaannya asriiii banget. Tapi ajigile anginnya dingin mampus.
Yep, ini adalah study tour kedua gue dalam masa hidup gue di dunia. Kyahaha, gue seneng banget, tapi entah kenapa gue jadi merasa sangat homesick, berpikir seperti: 'kenapa aku disini?' atau 'aku pengen tempat tidurku yg nyaman' atau 'verde udah makan belom, yah!?'. Tapi so far gue merasa fine" aja disini.
Gue jadi lebih sering ngomong bahasa inggris disini. Dimana aja. Kapan aja. Tapi masalahnya disini irang ngomong bahasa belanda (tapi untungnya banyak yg ngerti inggris), dan gue gak tau setitikpun tenteng tuh bahasa.
Dalam dua hari pertama ini dipenuhi dengan perjalanan dari tarakan menuju belanda yang penuh kegajean. Belom apa" katrok gue udah mulai duluan disini.
Pertama" naik sriwijaya ke Balikpapan, lalu transit ke Jakarta. Lalu tengah malamnya naik emirates airlines (pesawat mahal, uhuy!) ke dubai (dubai = awesome) lalu transit lagi ke amsterdam. Kebencian gue makin menjadi gara" perjalanan udara berderetan ini. Gue mabok di dua perjalanan terakhir. Pilot pesawat emirates--atau mungking emang pesawatnya--ngehe banget. Parahh.
Katrok parah gue mulai ketika naik pesawat emirates (aduh, ini pesawat diomongin mulu yah). Di depan setiap kursi ada sebuah layar sentuh (tapi ada remotnya jg) multimedia utk mengakses hal" separi info penerbangan, musik, dll. Awalnya, gue dengan ragu" mencet salah satu option yg ada dgn jari gue yg berkuku panjang. Tapi gak respon. Gue mulai panik. Gue telah dengan bodohnya telah memencet layar biasa seolah" itu touch screen! Bikin malu.
Lalu gue menoleh ke kanan. Rekan seperjalanan gue melakukan hal yg sama, dan berhasil. Gue jadi bingung. Kalo gue mencet, pasti salah mencet. Akhirnya, setelah melihat rekan gue di sebelah kiri yg sudah profesional, gue pake remot. Tapi pada akhirnya gue pake kuku gue untuk nyentuh layar.
Yah, halamannya abis. Nanti deh gue lanjutin. *wink*
No comments:
Post a Comment